Gus Dur menjadi tokoh pilihan yang dianugerahi penghargaan jenaka pikir, sementara Butet dianugerahi sebagai tokoh jenaka kata.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
https://www.validnews.id/kultura/gus-dur-hingga-butet-kartaredjasa-dianugerahi-tokoh-jenaka-2021
JAKARTA – Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) bersama Humoria.id, dua lembaga yang fokus pada pengembangan skena humor di Indonesia, memberi penghargaan Tokoh Indonesia 2021 kepada sosok-sosok yang dianggap memperkaya ekosistem humor. Penghargaan ini terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu Jenaka Laku, Jenaka Kata, serta Jenaka Pikir.
Presiden ke-4 Indonesia, yang polah tingkahnya kerap mengundang gelak tawa, Gus Dur, menjadi tokoh pilihan yang dianugerahi penghargaan Jenaka Pikir. Penghargaan ini diterima langsung oleh perwakilan keluarga Gus Dur, yaitu sang anak Inaya Wahid.
Dalam sambutannya secara daring, Inaya mengungkapkan rasa terima kasih keluarga atas penghargaan tersebut. Ia berharap, ke depannya akan ada banyak tokoh besar Indonesia yang bisa menghadirkan kejenakaan dalam berpikir, yang menurutnya merupakan kata lain dari kebebasan berpikir.
“Saya mewakili keluarga Abdurrahman Wahid mengucapkan terima kasih banyak atas penghargaannya. Sebenarnya menggambarkan, kalau Gus Dur, bukan hanya kejenakaan berpikir ini kemudian sebenarnya menggambarkan kebebasan berpikir,” ungkap Inaya, Selasa (21/12).
Gus Dur dianggap berkontribusi besar membangun komunikasi yang positif di tengah-tengah masyarakat Indonesia di masanya. Ia merupakan sosok yang dikenal aktif menyampaikan pikiran-pikirannya yang bernas dengan cara jenaka, memicu interaksi publik dan mengurangi pandangan negatif.
Selain Gus Dur, tokoh lainnya yang menerima penghargaan ini yaitu seniman Butet Kartaredjasa, dengan penghargaan Jenaka Kata. Ini merupakan penghargaan terhadap tokoh yang dianggap memiliki jejak komunikasi yang cerdas dan bernas dengan menggunakan pendekatan humor.
Butet diapresiasi karena kepiawaiannya dalam menggunakan pendekatan humor dalam berbagai pertunjukannya, untuk menyampaikan komentar-komentarnya atas realitas sosial hingga politik. Di tangan Butet, kritik pun bisa tersampaikan dalam nuansa damai.
Butet sendiri menerima penghargaan kali ini dengan ringan dan tentu saja dengan gaya humornya. Menurutnya penghargaan yang diterima merupakan potret humor, dengan penghargaan yang sejatinya tidak dapat dimanfaatkan oleh si penerimanya.
“Itulah artinya humor paling sejati yang harus dikembangkan oleh anda sekalian. Humor yang menyehatkan badan kita, menyehatkan jiwa kita, dan menyehatkan Indonesia yang dikepung oleh orang-orang yang gegar otak, orang-orang yang penuh kegilaan, orang-orang post power syndrom,” ucapnya melalui tayangan video.
Terakhir, penghargaan juga diberikan kepada sosok pengusaha Basuki Surodjo atau kerap disapa Cobaz, yang menerima penghargaan Jenaka Laku. Ini adalah penghargaan yang diberikan kepada sosok yang dianggap berkontribusi bagi dunia perkomedian, meski bukan berasal dari kalangan komedian.
Cobaz dikenal sebagai salah satu sosok pengusaha yang unik, dengan perilaku penuh humor dalam kehidupannya sehari-hari. Ia memiliki pembawaan yang berbeda dengan citra pengusaha pada umumnya. Yang lebih penting, ia juga aktif berkontribusi untuk perkomedian Indonesia lewat berabagai gerakan maupun konten-konten yang ia ciptakan di jagat digital.
Pengumuman penghargaan oleh IHIK3 dan Humoria.id dilangsungkan bersamaan dalam acara sarasehan “Indonesia Darurat Humor?” yang digelar secara hybrid pada Selasa (21/12). Acara ini menghadirkan pembicaraan seputar dunia humor Indonesia kini, dengan melibatkan pembicara komedian Maman Suherman, Dedy “Miing” Gumilar, serta Pandji Pragiwaksono.