HumOr No. 36/25 Mar-14 April 1992 (Koleksi Ihik Hasil Perburuan)
Wawancanda Kang Ibing: Mudik Itu Hukumnya Wajib
Hanya karena alasan takut berdesak-desakan lalu kita tidak mudik? Mudik tak bisa dibendung. Dan tak ada alasan untuk melarang. Bahkan hukumnya menemui orang tua saat Lebaran adalah wajib.
Sawungkampret
Dwi Koendoro: Divide et Sawungkampret
Sawungkampret dan Na’ip dua sejoli yang sulit dipisahkan. Ulah usil mereka sering membuat JP Coen dongkol. Tak gampang memusnahkan keduanya, karena walaupun merepotkan, tak jarang tanpa sengaja, mereka menyelematkan muka Sang Gubernur Jenderal dari aib. Jadinya JP Coen hanya bisa mengelus dada bila harus berurusan dengan dua jago kita itu.
Putu Wijaya: Menang
Binatang apa “Menang” itu? Jangan dikira menang itu selalu enak. Menang sangat tidak sehat. Tidak ekonomis. Merusak saraf. Dan menjadi tanggungan bertahun-tahun setelah kemenangan berlalu.
Sketsa Betawi
Firman Muntaco: Bintang TV
“Apa judulnya, Bang?”
“Setumpuk gituan di balik batu.”
“Peran Abang jadi apa?”
“Jadi maling!”
Nona Sekretaris
Eddy Soehendro: Kuasa Sang Dasi
Gara-gara saya mengantar surat itu memakai dasi, nama saya perlu ditambahi Kurnia, biar sedikit imbang begitu. Nah gara-gara dasi itu saya dikira satf bagian marketing.
Zaman Edan
Permadi: Pendulum Bisa Membaca Niat Jahat
Konon, ada orang kaya tapi rakus. Mentalnya bak tikus yang tak pernah merasa puas. Dia ingin kekayaannya terus bertambah dengan segala macam cara.
Elvie Sukaesih, Bukan Gadis Bukan Janda. Dan banyak lagi rubrik menarik lainnya….