Majalahpajak.net-Sebagai negara dengan porsi penerimaan APBN terbesar dari pajak, tidak mengherankan jika petugas pajak mengemban amanah sekaligus peran yang signifikan di republik ini. Pasalnya, pekerjaan ini memang membutuhkan dedikasi dan fokus yang tinggi. Namun, bukan berarti seluruh petugas pajak kita adalah tipe-tipe orang yang tidak pernah tersenyum atau kesusahan menemukan humor dalam pekerjaannya.
Melihat hal itu, Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) melaksanakan support group daring sesi kedua “Cerita & Humor Pajak”, yang diadakan pada Sabtu (12/02). Dalam forum daring santai tersebut, IHIK3 mengundang beberapa para petugas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) se-Indonesia untuk dapat hadir berbagi pengalaman menarik sekaligus menggelitik seputar profesi mereka yang berkaitan dengan para Wajib Pajak (WP).
Senior Partner DDTC sekaligus co-founder IHIK3 Danny Septriadi mengungkapkan, acara ini adalah inisiatif dari Institut IHIK3 dan DDTC News untuk mengajak para stakeholder pajak, yakni WP dan petugas pajak, agar lebih mau mengapresiasi dan menghadirkan humor dalam menjalani profesinya.
“Sudah bukan rahasia lagi, profesi di bidang pajak adalah profesi yang rentan memicu stres. Nah, ketika telah terbiasa mengonsumsi atau memproduksi humor, harapannya beban pekerjaan bisa lebih ringan dan interaksi antarpihak jadi lebih menyenangkan,” ungkapnya dalam keterangan resmi.
Ia menambahkan bahwa sebenarnya banyak petugas pajak yang memprioritaskan pendekatan yang humanis kepada WP, alih-alih pendekatan menggunakan power dan kekuasaan belaka.
“Kami ingin bisa berjejaring dengan para petugas pajak yang sadar bahwa penggunaan humor, atau minimal dengan tersenyum saat bekerja, sama sekali tidak mengurangi independensi dan wibawa. Bahkan, bisa dipakai untuk menghibur diri sendiri. Supaya profesi ini tidak terlalu serius bahkan terkesan ‘angker’. Biar orang-orang ketika mendengar kata ‘pajak’ juga tidak langsung antipati,” tambahnya.
Sementara itu, fasilitator dari IHIK3 Yasser Fikry juga mengatakan bahwa sebagian petugas pajak juga memiliki selera humor yang tinggi dan diantara ada yang bisa ber-stand-up comedy. Mereka tergabung dalam komunitas Standupindo Kemenkeu, yang dalam waktu dekat juga berencana menggelar kolaborasi bersama IHIK3 dan DDTC News.
“Artinya, stereotipe yang mengatakan bahwa petugas pajak adalah orang-orang yang hanya sibuk bekerja dan susah tertawa salah besar,” katanya.
Salah seorang peserta membagikan pengalaman uniknya ketika memberikan pemahaman perpajakan kepada seorang WP.
“Bagi saya, yang lucu dari WP itu, ketika hari ini sudah dijelaskan, terus besoknya pura-pura lupa. Apalagi kalau masalah bayar pajak,” ujarnya.
Tidak mau ketinggalan, peserta yang sudah purnatugas pun menceritakan pengalaman unik ketika menghadapi WP warga negara asing.
“Saya kan tidak bisa ngomong Bahasa Inggris dengan lancar. Tapi di satu sisi, saya harus mendapatkan banyak informasi dari wajib pajak ini. Akhirnya sebelum hari-H, saya terjemahkan daftar pertanyaan yang mau saya ajukan ke bersangkutan lewat Google Translate. Besoknya, saya print, terus saya selipkan kertas contekan itu di bawah meja,” ucapnya sambil tertawa.