HumOr No. 23 11-24 September 1991 (Hasil Perburuan)
Wawancanda: Didi Petet Jadi Handuk
Didi Petet lebih dikenal daripada Didi Widiatmoko. Seandainya dia tidak diakui sebagai aktor maupun pelawak dan hanya dianggap sebagai selembar handuk, ia rela. Bahkan menurutnya, kadang-kadang itu lebih menyenangkan.
Zaman Edan
Permadi: Tuah, Membuka Belang Tetangga
Tuah dapat disamakan dengan sakti atau kesaktian. Tidak heran bila banyak orang memburunya. Apalagi di zaman SDSB ini. Salah satunya: pasti untuk menanyakan nomor.
Cerita Sekenanya
Yudhistira ANM Massardi: Joi-Cus
Joi-Cus mungkin bukan sebuah nama yang buruk. Tapi menurut data yang tersimpan di Biro Pusat Statistik, nama-nama sejak negara itu berdiri, cuma ada satu warga negara bernama seperti itu. Arti Joi-Cus itu a.l.: yang menciptakan kebinasaan.
Anehdot: Gorby, Bush, Kaifu, Idi Amin, Gerrr-geran
Cermati sendiri bagaimana para tokoh dunia ini melakukan hal-hal yang tergolong katro’ alias ndesit…
Putu Wijaya: SDSB
Rezeki di tangan Tuhan. Tapi tak jarang manusia menjoloknya dengan cara yang tidak dikehendaki-Nya. Mengapa orang sampai membeli SDSB? Ada satu alasan yang tidak diketahui pembeli sendiri. Aneh!
Sawungkampret
Dwi Koen: Ni Woro Sendang 4
Ni Woro Sendang berhasil diselamatkan Sawungkampret. Marietje hampir mati digantung. Sawung dan Na’ip berusaha membuka kedok kembarannya yang palsu. Mendadak Marietje raib. Karena mencemburui Ni Woro Sendang?
Eksegosip
Prasanti: Unggul-unggulan ala Keluarga Konglomerat
Saling tidak mau kalah atau merasa lebih dari yang lain memang sudah menjadi sifat sebagian orang. Tapi kalau itu terjadi antar keluarga konglomerat, bagaimana jadinya, ya?
Dan banyak lagi rubrik menarik lainnya….