“Beberapa minggu lalu, saya melakukan tes sekuensing genetik dan tes DNA. Ternyata, saya punya DNA India.” PERNYATAAN Presiden Prabowo Subianto itu membumbui makan malam di kediaman Presiden India, Droupadi Murmu, (25/1/25), dengan tawa. Beberapa detik kemudian, Prabowo bikin gerrr suasana lagi dengan bilang, “(Soalnya) semua orang tahu, ketika dengar musik India, saya langsung berjoget.”
Itu bukan kali pertama Prabowo berkelakar di hadapan audiens mancanegara. Sejatinya, sebelum dilantik menjadi presiden RI ke-8 pun ia sudah melakukannya. Dalam gala dinner di Istana Kepresidenan, Jakarta (20/10/24), di malam jelang pelantikannya, Prabowo sempat melontarkan self-deprecating humor (menjadikan diri sendiri sebagai objek tertawaan).
Ceritanya, di hadapan wakil negara-negara sahabat, ia mengakui kalau kurang berpengalaman dalam memimpin acara macam itu. “Ini jamuan makan resmi pertama saya, jadi saya minta maaf jika kurang berpengalaman,” ujarnya yang disambut tawa para tamu. Citra Prabowo sebagai eks militer yang diduga terlibat dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia di akhir 1990-an serta dituduh menjadi lokomotif pembawa gerbong dwifungsi TNI masa kini seakan kontras dengan timing berhumornya cukup baik. Ada komentar spontannya yang sempat membuat ngakak Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon. Singkat cerita, usai saling bertemu di sela Konferensi Tingkat Tinggi APEC 2024 (15/11/24), di Peru, keduanya disapa oleh para jurnalis Indonesia. Luxon mengomentari awak pers yang tampak hangat kepada Prabowo, “Mereka terlihat sangat ramah, ya!” Balasan cepat Prabowo berikut membuat Luxon ngakak sampai mengangkat kepalanya, “Honeymoon phase. Bulan pertama—bahkan belum satu bulan.” Strategis. Satu kata yang cukup menggambarkan cara komunikasi Prabowo yang humoris. Mengutip Zev Burton—jebolan International Politics di Georgetown University—mengedarkan humor di forum kepala negara internasional punya tiga manfaat.
Pertama, interaksi humor bisa mengintimkan hubungan para kepala negara. Sedikit banyak, hubungan bilateral maupun multilateral bisa terpengaruh. Kedua, sebagai duta tertinggi negaranya, humor antarkepala negara dapat mengendurkan tensi dan ketegangan yang pernah terjadi sebelumnya. Terakhir, hubungan emosional yang terpupuk ini akan jadi bekal baik di jangka panjang bagi pribadi para kepala negara cum politikus tersebut (Two Fish in a Tank, 2021, h.130-1). Tampak sepele, tapi melakukan diplomasi dengan humor itu sama sekali tidak gampang. Sebab, humor itu sendiri tidak universal; ia sangat bergantung pada konteks, termasuk konteks budaya. Beda budaya, beda pula humornya. Menariknya, sejauh ini Prabowo membuktikan kalau ia punya kepiawaian mendaratkan humor dengan mulus ke audiens dari budaya berbeda. Apresiasi layak kita berikan kepada ia yang berhak. Waspadai gaya humor agresif Kalau digali sedikit lebih jauh, dari kelakar-kelakarnya, Prabowo punya rentang gaya humor yang luas. Gaya humor adalah pengelompokan atas jenis-jenis humor yang secara umum manusia lontarkan. Menurut pencetusnya, Rod Martin—seorang peneliti humor berlatar belakang psikologi, gaya humor kita ini terdiri dari affiliative, self-deprecating, self-enhancing, dan aggressive (The Psychology of Humor, 2018). Gaya humor affiliative, alias pembangun hubungan positif, terlihat jelas dari candaan Prabowo yang mencoba mengaitkan dirinya sedekat mungkin ke pemerintah India hingga tingkat “DNA”.
Prabowo pun tampaknya ingin terus mengayun momen kedekatan bergabungnya Indonesia ke BRICS. Sementara humor self-deprecating biasanya digunakan untuk menunjukkan kerendahan hati. Konteks humor Prabowo yang canggung memimpin gala dinner masuk ke kategori ini. Untungnya, momen itu tak sampai menandakan kerendahan dirinya. Toh, secanggung-canggungnya, Prabowo tidak melakukan kesalahan fatal selama prosesi. Adapun humor self-enhancing tampak dari sikap Prabowo yang santai di masa-masa “bulan madunya” dengan awak media. Orang dengan pengalaman dan pendidikan selevel Prabowo tentu sadar bahwa pers ialah “anjing penjaga” penguasa di era demokrasi. Para wartawan pasti akan memelototi rezim Prabowo dan siap menggonggonginya bila keluar jalur. Selagi tensi belum meninggi, ia memilih untuk menikmati. Nah, untuk yang terakhir, Prabowo perlu berhati-hati. Aggressive humor meliputi humor yang merendahkan, pedas, serta rentan menyakiti orang lain. Faktanya, ia punya rekam jejak di sini. Prabowo merupakan politisi yang dengan nada sarkastis pernah berujar “ndasmu etik” (12/12/23) dan “tampang Boyolali” (30/10/18). Sebelum terjadi, Prabowo laiknya mulai menyadari betul gaya berhumornya, baik saat di dalam maupun luar negeri. Tidaklah perlu sampai setara—apalagi melebihi—Donald Trump, kepala negara Amerika Serikat yang tak ragu mempertontonkan gaya humor agresifnya itu. Trump cukup rutin memberi julukan merendahkan dan konyol untuk lawan politik, organisasi, hingga negara lain.
Beberapa politisi ia labeli “pembual” dan “si IQ rendah”. Trump juga tak segan mengejek bentuk fisik orang (body shaming). Yang lumayan menggemparkan dunia, Presiden AS dua kali terpilih itu menyebut Covid-19 dengan istilah yang sarat akan xenofobia: “Kung Flu”. Berdasarkan keragaman gaya humornya, cukup terang kalau Prabowo merupakan pemimpin yang terbuka dengan humor dan mau mengutilisasinya. Di tambah, ia penganut “politik gotong royong”—terlihat dari kesukaannya mengutip pepatah China “1.000 kawan terlalu sedikit, 1 musuh terlalu banyak” hingga ukuran kabinetnya yang gemoy. Maka, daripada dikelilingi penjilat dan orang-orang Asal Bapak Senang (ABS), sekalian saja Prabowo meng-hire badut istana (court jester).
Figur ini bisa bertupoksi di antaranya untuk meluweskan komunikasi publik pemerintah; melihat suatu isu dari sudut pandang lain; sampai menyaring kebijakan dan statement dari dalam, sehingga saat diumumkan tidak sampai ditertawakan oleh rakyat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Humor Presiden Prabowo”, Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2025/02/05/15074051/humor-presiden-prabowo?page=all#page2.
Editor : Sandro Gatra
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6