Ihik3 goes to SG 2, mengikuti pelatihan The HeArt of Humor, 25 Mei 2018, di Northbridge Road, Singapore, dengan fasilitator Raju Mandhyan, seorang trainer berkebangsaan India namun bermukim di Filipina, penulis buku The HeArt of Humor.

Tak lelah menambah ilmu adalah salah satu bentuk kepedulian ihik3 dalam rangka mengembangkan kemampuan personal trainer kita. Untuk itu, pada tanggal 25 Mei 2018 tim ihik3 berangkat menuju Northbridge Road Singapura untuk belajar tentang humor dari sosok Raju Mandhyan, seorang trainer sekaligus penulis buku The HeArt of Humor. Fasilitator berkebangsaan India namun bermukim di Filipina membagi resep dan teknik tentang bagaimana bisa berhumor dengan baik termasuk di lingkungan kantor.

‘Main-main’ yang Tidak Main-main

(Catatan Peristiwa Pelatihan “The HeART of Humor” di Singapura)

Research on humor at work reveals that a well-timed joke or playful laughter can stimulate relationships, open lines of communications, enchance a sense of playfulness & trust and, of course make work more fun – Daniel Goleman

Humor memang bukan main dan punya efek yang tidak main-main. Meskipun banyak orang yang enggan memainkannya tetapi mereka tetap menikmatinya. Bermain dengan humor tentu bukan berarti kita mempermainkan hidup kita akan tetapi mengijinkan humor untuk masuk ke hidup kita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “main” berarti melakukan aktivitas atau kegiatan untuk menyenangkan hati. Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa main bukanlah hal yang membahayakan selama tepat kondisi dan tepat sasaran. Tidak berbeda dengan humor, selama kita bisa memanfaatkannya dengan baik tentunya akan menghasilkan hal yang baik pula, karena pada dasarnya bermain di sini lekat maknanya untuk membuat hati gembira.

Pernyataan Daniel Goleman di atas terpampang secara jelas dalam lembar handsout yang diberikan dalam pelatihan. Seolah memperkokoh posisi humor dalam menstimulasi kegiatan manusia dalam berkegiatan. Jika selama ini kita seolah melakukan pembenaran lewat istilah “Work Hard, Play Hard”, mungkin karena kita melarang humor masuk ke dalam kehidupan pekerjaan kita. Padahal jika kita mempersilahkan humor masuk ke dalam kehidupan pekerjaan kita, siapa tahu ke depannya akan ada istilah “Work Fun, Play Fun

Humor memang selalu mengganggu pemikiran-pemikiran renta yang selama ini mungkin menjadi penghambat kita dalam mencintai pekerjaan. Orang akan dengan mudah mengatakan “cintai pekerjaanmu”, akan tetapi di luar sana jutaan orang berusaha bertahan di satu pekerjaan hanya karena butuh pekerjaan minus kecintaan. Hal ini juga yang menjadi dasar bagi Institut Humor Indonesia Kini (Ihik3) meluangkan waktu untuk melangkahkan kaki ke Singapura guna memperkaya ilmu humor langsung dari ahlinya. Pelatihan pada tanggal 25 Mei 2018, bertajuk “The HeART of Humor” itu diberikan oleh Raju Mandhyan, seorang enterpreneur dan penulis asal Bombay, India yang kini tinggal di Filipina. DIa telah menerbitkan beberapa buah buku seperti: The Heart of Public Speaking, The Heart of Story, The Heart of The Close dan tentu saja, The Heart of Humor. Pelatihan yang memakan waktu sehari penuh itu mengupas semua aspek humor lewat cara bermain dan bersenang-senang dengan fakta humor. Apa saja yang disajikan dalam menu pelatihan?

Understanding Humor, tak elok rasanya jika kita belajar bermain humor tanpa memahami humor itu sendiri karena sebenarnya humor bukan sekedar kegiatan memancing tawa, akan tetapi cara kita melihat hidup dan memanfaatkannya. Memahami humor secara definitif pun bukan hal mudah karena semua orang punya definisi berbeda tentang humor. Namun, hal ini tentunya bukan penghalang untuk memahami humor. Intinya, saat ada ‘ketidakberesan’, di situlah tempat bernaung humor.

Dalam sesi Benefits of Humor, manfaat humor dibahas dari perspektif manusia sebagai pelaku humor, dan manusia sebagai objek dari humor itu sendiri. Tanpa disadari, sebenarnya hampir setiap hari kita merasakan manfaat bermain dengan humor, hanya saja awan gelap keegoisan dan rendahnya penerimaan manfaat humor dari lingkungan sekitar seolah menghalangi cara pandang kita terhadap humor. Di dalam humor, ada tangis dan tawa, dua hal dampak luapan emosi yang niscaya diakhiri dengan kelegaan.

Sementara Creating Humor mengajak kita untuk mempelajari proses dengan mempercayai kekuatan humor itu sendiri, rajin mencari sumber dari manapun, hingga mengemasnya secara kreatif. Tentunya, sebaiknya tidak melupakan sensitivitas dalam menggunakan humor dan pemilihan waktu yang tepat dalam menyampaikannya.

Dan terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah Techniques. Sesi ini mengolah kemampuan untuk dapat mengolah materi humor melalui apa yang kita miliki di tubuh dan pikiran kita. Selama ini kita selalu mengolah data dari lingkungan sekitar kita padahal ada sumber lain yang sering kita lupakan yaitu diri kita sendiri. Masih banyak hal-hal dari diri sendiri yang luput kita eksplorasi untuk dijadikan materi humor. Sebenarnya ini bukan hal baru, akan tetapi ketika coba dipraktekkan ternyata punya tantangan tersendiri!

Kita bel-Ajar bukan karena kita Kurang-Ajar atau Kelebihan-Ajar, kita belajar karena kita tahu itu penting dan dapat membantu orang keluar dari pola hidup yang tak wajar. Pada dasarnya semua ilmu yang belum kita tahu adalah ilmu yang baru, tugas kitalah untuk mencari tahu dari siapapun itu. Raju Mandhyan bukan pahlawan, dia hanya seorang entrepreneur dan penulis asal Bombay yang tinggal di Filipina; Ihik3 juga bukan jagoan, kami hanya sekumpulan orang gendheng yang meluangkan waktu untuk belajar menyajikan humor secara lebih serius! Anda membaca tulisan inipun bukan bagian dari kesialan, kami hanya sedang ‘meracuni’ anda secara menyenangkan. Salam ihik ihik ihik (YaF).

Leave a Reply