Ketika Persia memiliki Abu Nawas, Turki punya Nasrudin Hoya, dan Inggris begitu membanggakan Charlie Chaplin, republik ini pun tak mau ketinggalan untuk ikut melahirkan tokoh humor. Tokoh humor kita itu adalah seorang agamawan, tokoh intelektual, sekaligus negarawan yang celotehan hingga pemikirannya sarat akan humor. Ya, siapa lagi kalau bukan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Humor-humor Gus Dur kadang sederhana, tetapi seringkali juga menjadi ekspresi politis dan mengandung kritik terselubung. Humornya tak hanya disukai banyak masyarakat lapisan bawah, Gus Dur pun acap membuat para elit negeri ini hingga pimpinan-pimpinan negara lain terkekeh-kekeh.

Sebagian begitu terkesan dengan kemampuan dan praktik berhumornya di ruang publik kala menjabat sebagai presiden. Kendati demikian, komunikasi politik Gus Dur ini bukannya tanpa risiko. Beberapa orang melihat hal ini sebagai celah dan kontraproduktif dengan komunikasi politik seorang kepala negara.

Dengan misi untuk menyelami dunia humor Gus Dur, Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) menghelat program diskusi daring “Gitu Aja Kok Repot?”. Webinar edisi keempat dan kelima IHIK3 di masa pandemi covid-19 ini akan diadakan selama dua hari berturut-turut, yakni Sabtu dan Minggu tanggal 9 dan 10 Mei 2020 pukul 15.30-17.00 WIB.

Pada bagian pertama, IHIK3 mengajak Tri Agus Susanto Siswowiharjo, seorang peneliti dan pengamat humor, untuk memahami logika humor Gus Dur. Pria kelahiran Temanggung, Jawa Tengah, ini kenyang akan pengalaman dalam menulis buku-buku humor sekaligus mengulitinya. Lewat humor, ia tak hanya bisa pergi ke Jerman untuk meneliti perbandingan humor politik Jerman Timur dan Orde Baru di Indonesia, tetapi juga berurusan dengan aparat negeri kita. Salah satu kolom Tri Agus Susanto yang dimuat di Jurnal Prisma volume 38 tahun 2019 secara spesifik mengkaji Gus Dur dan humornya.

Sementara itu, agenda IHIK3 keesokan harinya adalah melakukan diskusi imajiner dengan “Gus Dur”. Mengapa namanya dibubuhi tanda petik? Karena toh memang bukanlah Gus Dur asli yang bakal hadir di tengah-tengah kita secara daring, melainkan dr. Handojo alias Gus Pur. Kalau Anda ingat, beberapa tahun lalu sebuah televisi swasta menayangkan program parodi politik yang menghadirkan tokoh-tokoh elit republik ini. Nah, di program itu, dr. Handojo-lah yang bertugas memerankan presiden RI keempat, dengan nama alias Gus Pur.

Ya sudah, daripada repot-repot menjelaskan panjang lebar, langsung saja rekan-rekan mendaftarkan diri ke webinar IHIK3 ini melalui tautan berikut: . Webinar ini gratis, tetapi terbatas untuk 100 peserta saja. Informasi lebih lanjut bisa Anda dapatkan dengan menghubungi 0815-7491-4554 (Nia) atau akses saja situs dan Instagram resmi IHIK3 di ihik3.com dan @ihik3.

Jangan lupa untuk instal aplikasi Zoom di gawai Anda dan isi kuota, ya! Sampai jumpa dan salam ihik ihik ihik!

Leave a Reply