HumOr No. 39/13-26 Mei 1992 (Koleksi Ihik Hasil Perburuan)
Wawancanda Kwik Kian Gie: Saya Dekat Sekali dengan Pronk
Program pinjaman Indonesia untuk tahun 1992-1993 tidak berkurang. Tapi untuk 1993 ke atas saya agak ragu mengenai besarnya. Apakah kita akan tetap mendapat pinjaman sesuai dengan yang kita ajukan? Asal tahu saja, saya kenal baik sama Mister Pronk. Kalau ketemu saya ngobrol biasa saja. Nggak akan tanya macam-macam.
Sawungkampret
Dwi Koendoro: Divide et Rawabelong
Sawungkampret dan Na’ip mulai menyadari bahwa hadiah-haadiah yang mereka terima selama ini hanyalah permainan Kompeni untuk mengadu domba mereka.
Hasan Aspahani: Kata-kata Mutertawa (Terjemahan Bebas Sekali)
Marriage is a very great sacrifice. Kawin memang lebih enak daripada perkawinan. When wine is in, wisdom is out. Jangan dengar nasihat orang yang sedang mabuk. Dst.dst.
Senyum di Kolom Lagi
Putu Wijaya: Marah
Bos naik pitam. Ia menggebrak meja. Lalu menyerahkan map laporan. Setelah itu memaki-maki. Mengatakan tak ada orang yang becus bekerja. Semua orang pemalas. Tahunya hanya menerima duit. Tugas-tugas keteteran. Ia membandingkan dengan pegawai-pegawai di kantor lain. Penuh dedikasi dan berprestasi tinggi. Ia mengaum panik.
Arifin C Noer: Tiap Malam Tahajud di Mekah
Apa beda takdir dalam naskah dan sehari-hari? Terpaksa saya harus buka rahasia umum. Takdir dalam naskah ditentukan oleh Yang Mahakuasa. Sedangkan takdir dalam hidup sehari-hari, ditentukan oleh “yang berwajib”.
Komik Strip Jims Bon 007: Menggulung Perampok Bank
Suatu siang yang benar-benar bolong, detektif kita, Jims Bon sedang bertugas. Berita perampokan yang belakangan santer, membuat Jims Bon uring-uringan. Ia bergegas memasuki sebuah bank untuk memperingatkan sang banker. Tapia apa reaksinya? “Paling-paling juga para peminjam kredit tanpa agunan…” sahut sang banker ketawa.
Jaya Suprana Cari Ibu Bapak untuk Yatim Piatu. Dan banyak lagi rubrik menarik lainnya….