HumOr No. 22 28 Agustus-10 September 1991 (Hasil Perburuan)
Wawancanda: Kris Biantoro Bukan Kerupuk
Ia sudah lama tidak muncul di TVRI ternyata punya prinsip ibarat air mengalir, bendung sana keluar sini. Bendung sini keluar sana. Bendung semua? Jadi air mancur, dah!
Zaman Edan
Permadi: Leak, Fungsi Lain Penangkal Aib
Suatu malam, kiamat telah terjadi. Si Inem mengaku hamil akibat ulah tuannya. Dicarilah kambing hitam. Diberitakan sang nyonya hamil. Si Inem disekap. Berlangsunglah drama 9 bulan 10 hari.
Cerita Sekenanya
Dwi Koendoro: Transformasi Kuntilanak
Bukan cuma orang yang bisa kena stres. Juga bukan cuma orang yang bisa kena gusur. Tapi kuntilanak pun bisa kena stres dan harus berpikir mau pindah ke mana bila buldozer telah beraksi.
Anehdot: Iptek, Mek, Iptek
Seorang prof pakar klimatologi telah telanjur memberikan pernyataan akan adanya kemarau panjang hanya dengan melihat semut-semut yang memindahkan telur-telur serta sarangnya ke dalam tanah.
Putu Wijaya: Terbuka
Terbuka yang tertutup adalah strategi budaya. Untuk bisa terbuka tetapi tertutup bukanlah soal gampang. Kalau hanya sekadar terbuka, itu namanya pura-pura.
Sawungkampret
Dwi Koen: Ni Woro Sendang 3
Sawungkampret minta waktu 24 jam untuk membuktikan dirinya beserta Na’ip tidak bersalah. Sekaligus untuk membebaskan Ni Woro. Siapa sebenarnya Ni Woro? Apa arti dirinya bagi Sawungkampret?
Darmanto Jatman: Brand Name CEO
Anda masuk golongan eksekutif? Berbagialah! Tapi apa nama Anda pas untuk seorang manajer profesional? Ingat waktu dilahirkan, nama yang diberikan bukan untuk seorang ekesekutif!
Senyum di Kolom
Art Buchwald: Petugas Menara Mogok
Pernah Anda bayangkan bila suatu waktu bila para petugas menara penerbangan mogok? Itulah yang terjadi. Penumpang terkatung-katung. Pilot jadi bartender. Pramugari nganggur. Salah presiden?
Eksegosip
Prasanti: Kalau Eksekutif Pulang Kelewat Cepat
Jangan pulang terlalu cepat tanpa pemberitahuan lebih dulu. Akan ada banyak kejutan.
Dan banyak lagi rubrik menarik lainnya….