HumOr No. 21 14-27 Agustus 1991 (Hasil Perburuan)
Wawancanda: Bagito Buka Kartu
Orang diwawancarai karena prestasinya, itu biasa. Begitu juga kalau Bagito Group diwawancarai. Tapi kalau sebaliknya? Hanya terjadi di HumOr.
Zaman Edan
Permadi: Sundel Bolong Ada Pula yang Imitasi
Konon, pria iseng yang suka bikin celaka wanita , adalah musuh utama Sundel Bolong, sebagai pelampiasan dendamnya sewaktu di alam kasar.
Cerita Sekenanya
RO bin HOOD
Ada dua orang yang saling bersaing berat. Yang satu tidak mau kalah dari yang lain. Bukan saja dalam berjahat-jahat, tetapi juga dalam berbuat baik.
Budiati Abiyoga: Seni Membaca Terbalik
Mengapa banyak statemen pejabat di koran sering berbeda dengan apa yang terjadi kemudian? Dijawab… sebagian berita memang harus dibaca terbalik.
Putu Wijaya: Korupsi
Bila korupsi sudah membudaya, justru aneh dan lucu bila ada orang yang mengaku dirinya koruptor.
Sawungkampret
Dwi Koen: Ni Woro Sendang 2
Usaha JP Coen menguasai daerah “segitiga emas” Tanah Abang, Gambir dan Menteng berhasil berkat Sawungkampret dan Na’ip palsu. Yang asli justru mau digantung!
Pandir Kelana: Kisah Uang Logam
Enak juga jadi pejabat yang suka sering pindah-pindah jabatan. Sering disumpah, sering masuk TV tanpa bayar. Sumpah palsu? Cuma saya yang tahu.
Senyum di Kolom
Art Buchwald: Seks dan Kekerasan
Mengapa orang sering menghubungkan seks dan kekerasan? Tidak dapatkah dihubungkan dengan roti pisang atau yoghurt dingin atau laying-layang?
Eksegosip
Prasanti: Anak-anak Konglomerat Bikin Ulah
Namanya anak, ya tetap saja anak. Tetapi karena hidupnya di kalangan konglomerat, ya jadilah dia anak konglomerat, duplikat orang tuanya. Ulahnya? Hmmm…
Dan banyak lagi rubrik menarik lainnya….